Thursday, July 08, 2010

Dimana Chat GA Nyambung Bisa Searah

ray keren: ya...abis restart baru masuk sms borongan...
ray keren: dasar HP minta dilembiru...

si_cumi: zzzzzzzzzzzzzzzzzzz

ray keren: ganti kalkulator aja
ray keren: >.<

si_cumi: ide yang bagus ray...
si_cumi: gw berniat pake cobek sebagai alat komunikasi

ray keren: pake kaleng sambung tali aja kali yah... biar hemat energi >.<

si_cumi: he eh,,,, betul itu...
si_cumi: kyaa kyaaa kyaaaa.. [co’ dia] bilang cantikan gw dari pada adek gw
si_cumi: KYAAA KYAAAA KYAAAAA
si_cumi: *seneng ga penting*

ray keren: jadi kita ga perlu panik abis batre cum *cuekin yg ga penting*

si_cumi: jadi katanya cantikan gw raaaaayyyy....*tetep bahas yang ga penting dan cuekin yang penting*

ray keren: ga harus bawa charger kmana2 cum, kan asik tuh *tetep ga pduli ama yang ga penting*

si_cumi: padahal ya... adek gw itu manis banget dalam segala situasi dan kondisi menurut gw *memperluas topik yang ga penting itu*

ray keren: coba lo bayangin, batre hp paling bagus aja cuma tahan dalam kondisi fitnya 2 hari, dan itu butuh waktu cas lama lagi kalo dah abis.. pake yg td, ga ada lagi yang namanya batre abis *masuk ke hal yang lebih detail di hal penting*

si_cumi: gw sama [sepupu dia] tuh selalu ngerasa ade gw ini serba pas... matanya bagussss...idungnya bagusssssss...bibirnya bagussss.. bentuk mukanya bagussssssss... serba pas semuanya. Pas masih kecil disukain sama semua orang... cantik banget >.< *makin menjelaskan asal muasal topik ga penting*

ray keren: cuma emang agak repot kali yah nebar tali kmana2, scara dia juga (tali -red) harus bersaing dengan kabel listrik, kabel LAN, ama jemuran2 tetangga. tp kalo di manage dengan baik juga ga msalah ko'  *masuk ke tahap hambatan masalah yang penting ini*

si_cumi: jadi ray... tadi kenapa nanyain [co' dia] *langsung mengalihkan topik krn cape bahas masalah tali2an*

ray keren: ya td susah aja ngubungin dia, ada perlu buat ntar malem *akhirnya kembali ke sirotol mustakim*

si_cumi: wakkakakaakakkaka....
si_cumi: ooohh... terus skr udah sakses hubunginnya?

ray keren: mayan sih td...


PascaBlog:
1. Sumpah lo ga penting cum.
2. Tp gpp, ini membuktikan kalo gw emang pinter ngatur arah pembicaraan.
3. Si fitria apa kabar yah? XD 

Random Quote

"Did you know that when people appear in your dreams, it's because that person wants to see you?" 

[Claire Suddath, TIME.com via @heyrha]


I wonder if it's true?
somehow i think that i dont want to see them, for some reason...


RQ #1

Monday, July 05, 2010

Cinta 2 dunia

Yap, kali ini gw mulai ngebahas soal SARA, bukan untuk mencari perbedaan ataupun memperdebatkan, tapi cuma untuk merenungkan. Buat gw hal ini penting, dan sangat perlu untuk dibahas, karena hampir sebagian besar -khususnya orang dulu- sangat menggolongkan kan hal ini menjadi hal yang sangat tabu. Terlalu sempit cara mereka memandang sesuatu yang menurut gw justru menjadi potensi besar yang sangat positif akibatnya.

Mari kita mulai tulisan ini dengan membahas tentang apa yang menjadi hal yang mulai dilirik sedikit serius dari dunia media ini. Beberapa waktu yang lalu gw sempat menonton  beberapa film, err… 2 lebih tepatnya, yang mulai membahas tentang “Cinta 2 Dunia” ini.

Yang pertama adalah “cin(T)a”.
Film ini langsung diawali dengan testimoni para pasangan beda agama yang sangat mesra mengenai hubungan mereka sampai dengan akhirnya mereka menikah, pemuda muslim dengan gadis Kristen, atau sebaliknya. Lalu dilanjutkan dengan kisah tentang pertemuan seorang pemuda cina Kristen, dengan seorang gadis muslim di dunia perkuliahan. Begitu trailer dari film ini dipromosikan temen gw dalam sebuah situs jejaringan gw sangat menantikan kapan film ini dirilis, bukan karena manisnya sang pemeran wanita (yang tentunya biasanya menjadi daya tarik film buat gw), tapi karena ini adalah film pertama yang gw tonton yang bener2 menitikberatkan pada sisi “BEDA AGAMA”. Sebuah cerita yang sepertinya bakal sangat menarik buat gw. Begitu film ini dirilis tanpa menunggu lama saya langsung mendatangi blitz untuk segera menyaksikan film ini. Saat mulai sampai dengan pertengahan gw ngerasa film ini mungkin bakal bagus, saat dimana mereka mulai tahu bahwa selain masalah ras, ada sebuah dinding yang paling tebal bernama AGAMA yang bener2 mustahil buat mereka tembus sebesar apa pun cinta mereka. lama kelamaan ntah kenapa, gw jadi merasa bosan dengan cara mereka memutar2 cerita yang itu-itu aja tanpa ada tanda2 bahwa ada sebuah tujuan yang akan dicapai. Endingnya lebih baik anda cari tahu sendiri dengan menonton filmnya.


Yang kedua adalah “3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta”.
Lebih ekstrim lagi gw langsung nonton film ini di hari perdana pemutarannya. Berkisah tentang seorang seniman pemuda keturunan Arab Muslim, yang jatuh hati pada gadis keturunan cina Kristen. Ayah dari Rosid sangat menekankan bahwa peci putih dan baju koko adalah pakaian wajib yang harus dikenakan setiap pemuda muslim, diperlihatkan bahwa jangan untuk mempunyai pasangan yang non-muslim, bahkan untuk berteman baik saja, terutama yang lawan jenis itu sudah sangat tabu. Di sisi wanita sendiri walaupun ayah dan ibu dari si Delia tidak terlalu “keras” bahkan cenderung demokratis terhadap siapa pun yang bergaul dengan anak gadisnya itu, tapi tetap saja beranggapan bahwa “tidak baik” untuk mempunyai pasangan hidup yang non-kristen. Alur dari cerita dimana baik Rosid maupun Delia yang memperjuangkan cinta mereka gw rasa sedikit lebih menarik dibandingkan “cin(T)a”, walaupun gw liat Rosid sangat lemah sekali. Lagi2 untuk ending gw rasa kalian yang membaca ini harus nonton sendiri demi menghargai hasil karya mereka ^^.


Dari 2 film diatas bisa kita lihat perbedaan suku dan ras sendiri sudah menjadi dinding besar dalam menyatukan cinta, ya MENYATUKAN CINTA…!!! Setelah melewati itu di belakangnya ada benteng yang tebalnya berkali2 lipat yang bernama AGAMA untuk menghalangi itu semwa. Kenapa terlalu banyak alas an yang digembar-gemborkan untuk memisahkan kasih dan sayang? Dan SARA menjadi alasan paling favorit dari itu semwa.  sebenernya gw ga ada niat untuk nge-judge bagian mana yang salah, tapi paling ga hal itu slalu menjadi alasan utama knapa damai itu susah. Slalu nyari perbedaan, dan menepiskan adanya persamaan.

Gw yakin seyakin-yakinnya kalo setiap agama pasti ngajarin buat menebar kasih dan sayang, gw juga percaya banget kalo setiap agama juga mengajarkan untuk memuliakan kedamaian, tapi demi kepentingan pribadi, demi keuntungan sebagian golongan ajaran2 yang dibelokkan. Slalu mencari gep, slalu teliti melihat ketidaksamaan, dan selalu pintar dalam memutarbalikkan fakta, mencari pembenaran demi keegoisan.

Disini gw pribadi bukan dalam kondisi dimana sedang tertarik, atau dalam tahap berhubungan dengan seseorang yang berbeda iman dengan gw, tapi paling ga kalau pun itu terjadi gw mungkin ga akan menutup diri. Ras, Suku, Agama adalah sebuah identitas dari seseorang, bukan sebuah perbedaan yang harus dibesar2kan. Yang membedakan sesama manusia cuma 1 hal, kalau pernah nonton “My Name is Khan” tentu tahu, yaitu baik dan buruk.

Sebagai contoh, misal ada 2 pernikahan, yang satu seagama, dan yang satu lagi beda agama. Yang sekeyakinan tadi selalu saja ada pertengkaran dalam keluarganya, slalu ada yang terluka setiap harinya, dan yang beda keyakinan tadi bisa saling menghormati, saling menjaga, serta keharmonisan yang nyata dalam kesehariannya. Tidak perlu kita pikir panjang juga jelas kan? Lebih baik opsi kedua.

Dalam salah satu film yang gw tonton diatas ada sebuah quote yang cukup membekas di otak gw,

Bagaimana mungkin kita bisa bahagia kalo orang2 skitar kita pada sedih?”

Ya…ya…ya… another bullshit, dan mereka tetap bahagia saat lo sedih. Mereka cuma merasa sedih dan tidak nyaman bukan karena disakiti, tidak…!!! Mereka cuma iri melihat lo yang mendapatkan kebahagiaan yang berlebih, karena di saat itu di hati Romeo cuma ada Juliet, di sanubari Delilah hanya ada Samson, di dunia Mr and Mrs Smith ada cinta yang sangat melimpah.

Ingatlah filosofi yin dan yang, dalam sebuah daerah putih ada titik hitam, sebaliknya juga di daerah hitam ada titik putih. Bukan masalah agama atau suku, tapi bagaimana pribadi dari orang itu sendiri. Terlalu naïf gw rasa kalo selalu menjadikan agama sebagai kambing hitam, sebuah pemikiran dangkal untuk menolak kasih dan sayang.

Membuka pikiran memang sangat susah, lagipula pada dasarnya seseorang memang enggan untuk keluar dari “comfort zone”. Bisa kita bilang dah kodrat kali yah? Tapi keluar dari masalah pernikahan, ada baiknya kita mencoba melihat sesuatu bukan dari latar belakang agama dan suku, karena setiap agama pasti baik, dan setiap suku pasti punya sisi positif, kita hanya tidak mau memandang ke sudut itu, ntah karena kacamata kuda, atau memang “Tuna Sosial”.

PascaBlog :
1. Jadi nulis yang aneh2 aja nih >.<
2. Yak, ini pendapat gw, melenceng? Itu menurut lo.      

Thursday, July 01, 2010

Mencoba Menulis Kembali


Ga kerasa dah lama banget gw ga nulis ke dalam wadah catatan idup gw ini, dan kali ini hasrat gw buat nulis ga kebendung lagi. Yep, kali ini gw mo nyoba buat nulis lagi.
To be honest, keadaan idup gw masih di dalam kubangan, masih sangat menderita, masih mencoba untuk merangkak keluar, dengan jalan apa pun, dan itu dalam arti yang sebenernya. Proses itu gw lakuin dengan mencoba berbagai macam cara, yang gw pikir layak ga layak emang harus gw jalanin. Karena gw masih harus berjuang walopun dengan kondisi bagaimana pun juga. Gw tau gw punya temen, tp mungkin temen-temen gw sekarang juga bukan dalam kondisi yang bisa menopang gw dari beberapa sisi, gw maklum, gw ga nyalahin mereka, karena mungkin saja dia dalam kondisi  yg  ga bisa, atau mungkin gw ga taw kalo mereka bahkan dalam kondisi yang sama ato lebih buruk dari yang gw kira. Gw juga ngerasa mereka udah nyoba buat bantu sebatas kekuatan mereka. Segala macam yang gw liat di depan mereka belum tentu juga keadaan mereka yang sebnernya. Karena seperti halnya gw, pasti juga ada yang mereka tidak perlihatkan bahkan mereka sembunyikan, wajar ko’, itu juga kebutuhan.
Gw bukan orang yang mudah putus asa (gw harap), gw punya banyak rencana, gw juga punya banyak cita-cita yang harus gw wujudin, cuma mungkin jalan kearah situ emang ga bisa langsung. Banyak noise yang harus dilewati, banyak celah kecil yang harus dijalani, dan ga sedikit juga lubang yang harus dimasuki dulu sebelum akhirnya menuju kesana. Kadang gw iri, ngeliat mereka yang ga ngalamin apa yang gw alamin, maksud gw untuk temen-temen gw yang mempunyai awal yang sama, masa kecil yang selingkungan dengan gw dulunya. Kadang gw sampai menyalahkan Tuhan, kenapa gw harus ngalamin hal kaya’ gini, kenapa gw harus dijebloskan dalam kondisi ga enak banget. Gw ngerasa ini udah ngelebihin batas yang gw bisa tahan, kenapa dan kenapa? Mau nyalahin bokap gw yang lebih percaya orang lain yang ga dikenal daripada keluarga intinya sendiri sampai dijeblosin dan ditinggalan dalam kondisi menggenaskan? Maw nyalahin “si-wanita-jalang” yang dah mempengaruhi bokap gw bahkan sampai main dukun buat misahin bokap dari gw dan harus cerai ama nyokap gw? Maw apa pun itu, jelas udah ga ada gunanya lagi, toh kami sekeluarga dah masuk jurang. Yang bisa dilakuin ya cuma berusaha membuat pijakan baru untuk keluar dari jurang itu.
Gw akuin gw emang spontanitas, seperti saat gw nulis ini, mungkin bakal ngabisin lebih dikid biaya kalo gw tetap nyambung paket di warnet tadi, daripada pada harus dengan laptop temen nyari tempat yg agak mahal dikid dengan fasilitas hotspot, buat sekedar nulis ini. Tapi gw pikir itu perlu, sangat perlu, karena otak gw harus sdikit ngerasa nyaman, badan gw butuh buat sedikit ngerasa enjoy, urusan lain tetap bakal gw usahain nanti, masalahnya gw ga boleh gila, apalagi mati muda cuma karena keadaan yang makin lama kerasa makin nusuk ini. Jadi ya ini adalah skala prioritas gw.
Sedikit bercermin diri, kadang gw sendiri jadi bingung sebenernya gw itu tipe orang seperti apa ya? Kalo ngeliat kaca, kadang gw bingung sendiri gw lagi ngeliat siapa? Gw itu orang yang kaya’ mana? Karena walopun gw ngerasa udah bikin banyak orang ketawa, gw tetap ngerasa gw bukan orang yang lucu, walopun gw udah bikin banyak orang bertanya-tanya, gw tetap ngerasa bukan orang yang misterius, walpun gw udah bkin banyak orang terdiam dalam pembicaraan, gw tetap ngerasa bukan orang yang serius. Lagi-lagi gw slalu membiarkan mereka menilai sendiri bagaimana gw menurut pandangan mereka. Ada saat-saat dimana gw butuh ketemu banyak orang, ada saat juga dimana gw butuh sendiri, ngerenung, mikir, ato mungkin nyalahin diri sendiri. Aneh? Ya itulah gw. Tapi paling gw ini adalah sikap yang harus gw ambil, yang harus gw pilih, toh itu semwa lagi-lagi gw yang jalanin.
Saat ini ada sebuah cita-cita yang pengen gw kejar ama beberapa temen gw, semacam IT consultant dan beberapa hal lain di bidang itu. Sudah dimulai dengan melakukan beberapa hal kecil, mulai dari beberapa proyek gratisan yang gw anggap bakal menjadi batu loncatan yang baik. Wish us luck…!!!
Di sisi lain mungkin gw bakal sedikid mendalami dunia tulis-menulis, dan bukan ga mungkin juga bakal jadi tulisan yang diterbitkan menjadi sebuah buku (mungkin, namanya juga cita-cita ^_^v).
Kaya’nya cukup deh berkeluh kesahnya, tinggal berusaha lebih keras lagi, dan slalu melihat itu semwa sudah ada 5cm di depan gw, sisanya tinggal gw raih, gw gapai, dan gw wujudkan menjadi sebuah kenyataan, amiiennn…!!!


PascaBlog :
1. Udah lama banget sejak gw ga pake istilah ini.
2. Moga daped pinjeman laptop ini agak lamaan, hehehe.
3. Sedikit mengasingkan diri agak jauhan dulu ah, :P.
4. Untuk sementara kembali ke blogspot dulu sebelum mencari domain baru deh, domain gw diculik orang jepang >.<.