Wednesday, March 13, 2013

Brief & Brainstorming


Hari ini lagi bingung buat nulis apa. Harusnya sih ada yang ditulis, tapi benda apa yang mau ditulis pun jadi bingung banget. Mau sharing, ntar dikira curhat, mau lanjutin tulisan kemarin idenya juga lom ngumpul, mau ngebahas case-study yang dikasi kemarin juga masih stuck aja. Aaghhhh….

Eh anyway, gw tertarik buat ngupas ulang sebuah proses pembuatan ide dalam dunia kreatif. Well… tiap lembaga sih punya caranya masing-masing, tapi dari hasil pembicaraan dengan para kolega (ahh, taelah lah bahasanya…) ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebuah pegangan atau paling langkah-langkah anjuran untuk menjadi seorang strategist.

-         Pelajari dengan baik objektif atau goal yang diberikan oleh client. (inisialisasi) 

Dalam hal ini, pesan dari si client memang harus jelas di cerna oleh si penerima brief. Ada beberapa orang yang akhirnya punya tugas langsung untuk menerima brief dari client, khususnya sebelum si ide dibuat. Ntah itu account executive, digital strategist, project manager, creative director, client service, etc. siapa pun mereka harus betul-betul mengerti pesan apa yang ingin disampaikan sebelum disampaikan pada team yang akan mengerjakan. Pada tahap inisialisasi ini nantinya akan berpangaruh pada step akan yang akan diambil selanjutnya sebelum mulainya eksekusi.

-         Pencarian data. (Scanning)

Pada tahap ini sebenernya hanya sedikit lebih mendalam dalam pendefinisan SWOT sementara dari brand yang akan dipegang. Tahap ini sih luamayan tricky, cara murahnya sih “gugling pinter”, tapi untuk lebih hasil yang lebih akurat bisa dengan menggunakan pihak ketiga semacam Nielsen, mediawave, katapedia, atau semacamnya. Tujuannya adalah, biar ada jalur-jalur tertentu yang nantinya akan memudahkan team dalam mengeksekusi ide.

-         Pre-Brain Storm

Ini yang kadang tidak dilakukan oleh agency pada umumnya, bukan salah, tapi menurut mereka tahap ini langsung digabung saja dengan proses brainstorm demi efisiensi waktu. Di fase ini, sang strategist hanya memberikan secara general apa yang diminta oleh client (sebelum dimulainya proses brainstorming) kepada tim yang akan mengeksekusi ide. Disini mereka akan diberikan “pesan utama” yang ingin disampaikan kepada viewer atau target market, sekaligus data-data awal dari SWOT sementara yang telah dicari tadi. Bisa saja tahap ini langsung digabung dengan proses brainstorming jika memungkinkan, karena lahirnya ide memang tidak bisa diprediksi, walalupun terbatas dengan adanya timeline. Buat kami pribadi sih (saya dan teman2 yang pernah membicarakan soal ini) idealnya 1 hari setelah ini baru diadakan brainstorming. Karena setelah tahap ini, anggota tim terkait disarankan untuk segera “keliaran” buat pelajari lebih dalam behaviour tentang ide yang akan dibicarakan supaya feelnya kena dan dapat melahirkan ide-ide cemerlang nan kreatif.

-         Brainstorming

Seperti yang sudah diketahui para aktivis dunia kreatif, ini adalah tahap vital dalam proses pembuatan ide. Lagi-lagi (menurut kami) banyak kesalahan fatal dilakukan oleh beberapa organisasi kreatif pada tahap ini, ya saat ini saya dengan tegas bilang kesalahan fatal. Pada fase ini banyak yang berpendapat bahwa orang-orang terkait hanya beberapa pihak seperti strategist atau creative saja yang ikut dalam proses ini. Bahkan dalam kasus yang saya temui, hanya account executive dan production head yang ikut dalam proses ini (tanpa menyertakan orang kreatif di dalamnya). Bayangkan… proses pembuatan ide kreatif tanpa menyertakan anak kreatif di dalamnya, dan masih mengaku bahwa ini adalah organisasi kreatif. Ide kreatif apa yang akan muncul?
Buat kami, dalam proses ini paling tidak melibatkan orang-orang yang memang tau benar apa yang dikerjakan dalam proses eksekusi. Kalau harus disebutkan mulai dari account executive (yang langsung berhubungan dengan client), Creative/Art Director (sebagai eksekutor design), Project Manager/planner/traffic (yang mengurus masalah timeline project), programmer (pada bagian teknologi), serta content manager (yang terjun langsung pada brand tersebut). Dengan adanya orang-orang ini paling tidak proses akan menjadi lebih efektif, lahirnya ide-ide kreatif serta penguasaan dalam media terkait akan membuat miss comm. bisa lebih di minimalisir.
    

Bersambung dulu deh, ada yang harus dikerjakan dikit, heheheh

PascaBlog :
  1. aaghhh, isi otak ini masih kmana2.
  2. coba itu pada kluar dunk.