Di Malam Natal

Untuk pertama, gw pengen ngucapin selamat merayakan natal buat temen2 gw yang nasrani serta sapa aja yang kebetulan kesangkut di postingan ini. Gw cuma pengen bilang gw MUSLIM, tapi gw turut berbahagia buat temen2 yang merayakan natal ini dengan suka cita. Semoga kasih tersampaikan kepada semwa penduduk bumi.

Mungkin kedengaran cukup klise, tapi gw pikir memulai untuk menghargai pemeluk agama lain itu menjadi hal yang cukup sulit saat ini. Entah kenapa orang2 smakin banyak yang ekstrimis, merasa orang laen salah, merasa orang laen lebih rendah, merasa orang laen, merasa dia yang paling benar. Rasa fanatisme berlebihan yang melupakan satu hal kecil utama, bahwa hak kita dibatasi oleh hak orang lain. Kita ga idup sendiri, dan pada dasarnya emang ga bisa idup sendiri, oleh karena itu toleransi menjadi hal yang sangat utama. Kita ga suka kalo dipukul, maka jangan mukul orang lain, kita ga suka diejek, maka jangan ngejek orang lain, kita ingin dihargai, maka mulailah untuk menghargai orang lain. Kebeneran tidak pernah memihak, dan semwa konsekuensinya sama.

Saat ini ntah knapa gw cuma bisa ngeliat kalo bola lah yang menjadi hal yang paling bagus, karena disinilah semwanya bisa melupakan semwa perbedaan demi adanya satu persamaan, TANAH AIR INDONESIA. Satu suara yang dinanti, satu suara yang diteriakkan dan 1 suara yang dibela. Bahkan Malaysia pun menjadi gentar ketika memasuki stadion yang dipenuhi dengan supporter Merah Putih meneriakkan “GARUDA DI DADAKU”. Bayangkan jika itu menjadi patokan di segala sisi berbangsa dan bernegara kita? Masa’ kita harus perang dulu baru ada lagi yang namanya persatuan? >.<

PascaBlog:
1. Skali lagi turut berbahagia buat mereka yang merayakan natal. ^^
2. Gw ga nyangka ada yang hampir nangis gara2 tulisan gw >.<.
3. Masih banyak yang harus ditulis, tapi sangat sedikit kesempatan yang ada.