Hari ini lagi bingung buat nulis
apa. Harusnya sih ada yang ditulis, tapi benda apa yang mau ditulis pun jadi
bingung banget. Mau sharing, ntar dikira curhat, mau lanjutin tulisan kemarin
idenya juga lom ngumpul, mau ngebahas case-study
yang dikasi kemarin juga masih stuck aja. Aaghhhh….
Eh anyway, gw tertarik buat
ngupas ulang sebuah proses pembuatan ide dalam dunia kreatif. Well… tiap
lembaga sih punya caranya masing-masing, tapi dari hasil pembicaraan dengan
para kolega (ahh, taelah lah bahasanya…) ada beberapa hal yang bisa dijadikan
sebuah pegangan atau paling langkah-langkah anjuran untuk menjadi seorang
strategist.
-
Pelajari dengan
baik objektif atau goal yang diberikan oleh client. (inisialisasi)
Dalam hal ini,
pesan dari si client memang harus jelas di cerna oleh si penerima brief. Ada beberapa orang yang
akhirnya punya tugas langsung untuk menerima brief dari client, khususnya
sebelum si ide dibuat. Ntah itu account executive, digital strategist, project
manager, creative director, client service, etc. siapa pun mereka harus
betul-betul mengerti pesan apa yang ingin disampaikan sebelum disampaikan pada
team yang akan mengerjakan. Pada tahap inisialisasi ini nantinya akan
berpangaruh pada step akan yang akan diambil selanjutnya sebelum mulainya
eksekusi.
-
Pencarian data.
(Scanning)
Pada
tahap ini sebenernya hanya sedikit lebih mendalam dalam pendefinisan SWOT
sementara dari brand yang akan dipegang. Tahap ini sih luamayan tricky, cara
murahnya sih “gugling pinter”, tapi untuk lebih hasil yang lebih akurat bisa
dengan menggunakan pihak ketiga semacam Nielsen, mediawave, katapedia, atau
semacamnya. Tujuannya adalah, biar ada jalur-jalur tertentu yang nantinya akan
memudahkan team dalam mengeksekusi ide.
-
Pre-Brain Storm
Ini
yang kadang tidak dilakukan oleh agency pada umumnya, bukan salah, tapi menurut
mereka tahap ini langsung digabung saja dengan proses brainstorm demi efisiensi
waktu. Di fase ini, sang strategist hanya memberikan secara general apa yang
diminta oleh client (sebelum dimulainya proses brainstorming) kepada tim yang
akan mengeksekusi ide. Disini mereka akan diberikan “pesan utama” yang ingin
disampaikan kepada viewer atau target market, sekaligus data-data awal dari
SWOT sementara yang telah dicari tadi. Bisa saja tahap ini langsung digabung
dengan proses brainstorming jika memungkinkan, karena lahirnya ide memang tidak
bisa diprediksi, walalupun terbatas dengan adanya timeline. Buat kami pribadi
sih (saya dan teman2 yang pernah membicarakan soal ini) idealnya 1 hari setelah
ini baru diadakan brainstorming. Karena setelah tahap ini, anggota tim terkait
disarankan untuk segera “keliaran” buat pelajari lebih dalam behaviour tentang
ide yang akan dibicarakan supaya feelnya kena dan dapat melahirkan ide-ide cemerlang
nan kreatif.
-
Brainstorming
Seperti
yang sudah diketahui para aktivis dunia kreatif, ini adalah tahap vital dalam
proses pembuatan ide. Lagi-lagi (menurut kami) banyak kesalahan fatal dilakukan
oleh beberapa organisasi kreatif pada tahap ini, ya saat ini saya dengan tegas
bilang kesalahan fatal. Pada fase ini banyak yang berpendapat bahwa orang-orang
terkait hanya beberapa pihak seperti strategist atau creative saja yang ikut
dalam proses ini. Bahkan dalam kasus yang saya temui, hanya account executive
dan production head yang ikut dalam proses ini (tanpa menyertakan orang kreatif
di dalamnya). Bayangkan… proses pembuatan ide kreatif tanpa menyertakan anak
kreatif di dalamnya, dan masih mengaku bahwa ini adalah organisasi kreatif. Ide
kreatif apa yang akan muncul?
Buat
kami, dalam proses ini paling tidak melibatkan orang-orang yang memang tau
benar apa yang dikerjakan dalam proses eksekusi. Kalau harus disebutkan mulai
dari account executive (yang langsung berhubungan dengan client), Creative/Art
Director (sebagai eksekutor design), Project Manager/planner/traffic (yang
mengurus masalah timeline project), programmer (pada bagian teknologi), serta
content manager (yang terjun langsung pada brand tersebut). Dengan adanya
orang-orang ini paling tidak proses akan menjadi lebih efektif, lahirnya
ide-ide kreatif serta penguasaan dalam media terkait akan membuat miss comm.
bisa lebih di minimalisir.
Bersambung dulu deh, ada yang
harus dikerjakan dikit, heheheh
PascaBlog :
- aaghhh, isi otak ini masih kmana2.
- coba itu pada kluar dunk.
