knapa menulis?
karena
kalau suara dianalogikan character, limitnya mungkin belum cukup.
atau
mungkin aku merasa lebih nyaman jika bahasa tulisan itu ambigu, terserah yang
membaca mau mengartikan seperti apa...
tau
mungkin aku jadi bisa membaca kembali apa yang aku rencanakan, alami, sesali,
dan syukuri...
atau
mungkin malah hanya untuk kembali menertawakan aku, kamu, kita, kami dan bahkan
mereka...
;
if then ->else
->else->else->else->else etc.
PascaBlog: maaf tidak ada pembagian pascablog untuk tulisan kali ini
ريحان
No comments:
Post a Comment